Salam dalam Bahasa Jepang

 I. SALAM

Dalam Bahasa Jepang, Salam bisa digolongkan menjadi Salam Pertemuan, Salam Perpisahan, Dan salam Lain di luar kedua kondisi tersebut

1.Salam Pertemuan

Ketika  saling  bertemu,  biasanya  orang  Jepang  sering  membungkukkan  badan yang disebut ojigi)  dan  mengucapkan  salam.

Salam yang mereka ucapkan antara lain:

Ohayo gozaimasu                                       

 








Konnichi wa                                                     

 








Konban wa                                                   


 








Balasannya sama dengan yang diucapkan lawan bicara.


Setelah mengucapkan salam, orang Jepang juga sering menanyakan kabar kepada lawan bicaranya.

A: Ogenki desuka?  Apa kabar?

B: Hai, genki desu.   Ya, baik.

 

2. Salam Perpisahan

Ungkapan perpisahan dalam bahasa Jepang sangat beragam. Ungkapan yang paling umum adalah:

Sayounara                             Selamat tinggal/selamat jalan.

Dewa mata                            Sampai jumpa lagi.

Mata ashita.                           Sampai jumpa besok.

Mata raishu.                          Sampai jumpa minggu depan.

Oyasumi nasai.                    Selamat tidur.

Sayounara diucapkan ketika akan berpisah, bisa untuk waktu yang lama. Sedangkan dewa mata diucapkan ketika akan bertemu lagi. Semua salam dijawab sama sesuai dengan apa yang diucapkan.

 

SALAM DALAM KELUARGA

  • Ketika bangun tidur pada pagi hari saling mengucapkan “ohayou gozaimasu”. Ketika mau tidur saling mengucapkan “oyasuminasai”.
  • Ketika akan pergi keluar rumah, orang yang akan pergi mengucapkan “ittekimasu”. Orang yang ada di rumah mengucapkan “itterasshai”.
  • Ketika anggota keluarga datang, orang yang datang mengucapkan “tadaima”. Orang yang ada di rumah mengucapkan “Okaerinasai”.


II.      PANGGILAN TERHADAP ORANG

  1. ~ Sama

(Nama) + Sama digunakan untuk menyebut/memanggil orang dari kalangan/keluarga raja, orang yang sangat dihormati, juga untuk menyebutkan nama dewa

  1. Untuk memanggil orang secara umum gunakan ungkapan  (Nama) + san

Contoh: Shinta san (Sdr/I Shinta)

  1. Untuk memanggil guru gunakan ungkapan  ( Nama) + sensei

Contoh: Elis sensei (Bu Elis)

    1. Budi Sensei (Bpk Budi)

Catatan: pangilan ~sensei juga digunakan untuk dokter.

    1. Contoh: Farida sensei (dokter Farida)
  1. Untuk memanggil sekelompok orang digunakan  minasan.

Contoh: Minasan, ogenki desuka?                       Semuanya, apa kabar?

  1. ~ chan

Digunakan untuk memanggil anak kecil, teman perempuan/anak perempuan yang umurnya lebih muda (tidak formal), teman dekat.

  1. ~ kun

Digunakan untuk memanggil anak laki-laki, teman laki-laki/anak laki-laki yang umurnya lebih muda.

  1. ~ senpai

Digunakan untuk memanggil kakak kelas atau senior

  1. ~ kohai

Digunakan untuk memanggil adik kelas atau junior

III. CARA MEMBUNGKUKKAN BADAN

Cara membungkukan badan yang sering dilakukan oleh orang Jepang disebut dengan OJIGI. Ojigi dilakukan ketika memperkenalkan diri atau mengucapkan salam, orang Jepang biasa membungkukkan badan sambil mengucapkan salam seperti ”hajimemashite”, “ohayou gozaimasu”, “konnichiwa”, dan lain-lain. Ketika memberi salam, orang Jepang membungkukkan badan sedikit. Sedangkan ketika menghormat atau menyambut tamu, membungkukkan badan agak dalam. Tidak ada kebiasaan berjabat tangan dalam masyarakat Jepang, baik saat memperkenalkan diri, saat bertemu, maupun berpamitan.

Ada 2 jenis ojigi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang:

1.    ritsurei (立礼(りつれい)) yaitu ojigi yang dilakukan sambil berdiri. Saat melakukan ojigi, untuk pria biasanya sambil menekan pantat untuk menjaga keseimbangan, sedangkan wanita biasanya menaruh kedua tangan di depan badan.

 








2.    zarei (座礼(ざれい)).adalah ojigi yang dilakukan sambil duduk.

 



 





Berdasarkan intensitasnya, ojigi dibagi:  

  •  Mengangguk pelan, sekitar 5 derajat. Ojigi ini dilakukan ketika memberikan salam atau bertemu dengan teman, keluarga dekat atau tetangga. Ojigi ini biasanya juga dilakukan oleh atasan terhadap bawahannya, hal tersebut mempunyai arti bahwa, orang lain lah yang memberi kita penghormatan, dan kita hanya menerima penghormatan dari mereka saja.
  •  eshaku (会釈(えしゃく)), adalah membungkukkan badan sekitar 15-30 derajat
  • keirei (敬礼(けいれい)), yaitu badan dibungkukkan sekitar 30-45 derajat
  •  saikeirei (最敬礼(さいけいれい)),adalah level yang paling tinggi, badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. Saikeirei  sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena dipakai saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat mendalam atau untuk melakukan sembahyang.
  • Membungkuk berlutut. Cara ojigi ini jarang dilihat di muka umum, karena cara membungkuk seperti ini adalah cara membungkuk yang sangat dalam artinya. Orang akan membungkuk berlutut seperti ini jika dia telah melakukan kesalahan fatal, seperti kesalahan yang menyebabkan kematian orang. 


Komentar